
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang menyatakan menyumbang Rp 52 miliar untuk
pemenangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama pada Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012 silam. Menurut Hasto, pernyataan Hashim hanya klaim sepihak yang tak dapat dibuktikan.
"Hanya pernyataan sepihak dan hanya memperlihatkan gaya Hashim sebagai investor politik," kata Hasto, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Hasto menegaskan, dana pemenangan pada Pilgub DKI diperoleh secara gotong royong. Sumber dananya berasal dari kepala daerah PDI-P seluruh Indonesia, seluruh anggota legislatif, struktural partai, dan sumbangan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan Hashim, kata Hasto, juga akan menjadi bumerang untuk adik Prabowo Subianto tersebut. Hashim melanggar Undang-Undang Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Khususnya yang mengatur tentang pemilu kepala daerah.
"Kami menduga dana yang diklaim dikeluarkan Hashim itu justru untuk iklan Pak Prabowo yang menggunakan momentum pilkada DKI untuk mengiklankan dirinya. Kami meminta KPU DKI Jakarta mengusut pelanggaran itu dan kami siap buka-bukaan dengan Hashim,".
Juru bicara tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di Pemilu Presiden 2014 itu melanjutkan, pernyataan Hashim juga dianggapnya sebagai bukti pragmatisme politik karena berharap dapat mengontrol pemerintahan Jokowi-Basuki di DKI Jakarta. Namun, keinginan Hashim itu tak akan terjadi, karena Hasto yakin Jokowi-Basuki terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta karena dukungan masyarakat, dan bukan karena sokongan seperti yang diklaim Hashim.
"Jadi, sekiranya Pak Hashim mau bernyanyi, lagunya sebaiknya dengan nada dan syair yang pas. Saya yakin Pak Basuki bisa menjadi wasit yang baik atas kebenaran dana kampanye tersebut," katanya
Sebelumnya, Hashim mengatakan bahwa dirinya merasa dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun. Menurut Hashim, Jokowi mengaku tidak dapat dukungan biaya selama pemilihan kepala daerah DKI Jakarta dan Jokowi pun sudah membantah pernyataan Hashim yang tidak terbukti.